Semester
baru sudah di pelupuk mata. Paruh pertama dari 2013 segera dimulai. Bagi para
mahasiswa, menghadapi semester baru mungkin tak ubahnya menghadapi tahun baru.
Meninggalkan kegalauan semester sebelumnya dan bersiap menyambut datangnya
semester baru, mata kuliah baru, tugas baru, dan tentu saja akan bersiap
menyambut kegalauan akademik baru.
Ketika
menghadapi tahun baru, timeline
twitter dan home facebook biasanya akan
penuh dengan kata “resolusi”. Kamus
Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mengartikan resolusi sebagai putusan atau
kebulatan pendapat berupa permintaan atau tuntutan yg ditetapkan oleh rapat
(musyawarah, sidang); pernyataan tertulis, biasanya berisi tuntutan tentang
suatu hal: rapat akhirnya mengeluarkan suatu -- yang akan diajukan kepada
pemerintah. Ringkasnya, resolusi adalah kata yang digunakan untuk menyimpulkan
harapan, tujuan, target yang ingin dicapai.
Bagi
mahasiswa seperti saya, menyusun resolusi kiranya tak perlu menunggu hitungan
tahun berganti, karena semester baru berarti banyak hal baru. Tak ada salahnya
kata resolusi diterapkan dalam penyambutan semester baru. Dengan begitu, semester
baru akan berarti target baru, harapan baru untuk semakin berubah progresif.
Semester baru akan diartikan sebagai lembar baru berisi poin-poin baru yang
ingin dicapai, atau poin lama yang belum tercapai dan ingin dicapai.
Menyusun
target-target yang akan dicapai dalam satu semester ke dalam lembaran kertas
atau whiteboard dan menempelkannya di
dinding kamar agar terus terlihat mungkin dapat menjadi alternatif. Karena
penting untuk kita menjaga ketertarikan akan target-target tersebut agar tidak
memudar. Ketertarikan yang terjaga membuat semangat untuk mendapatkannya pun
tetap terjaga. Terjaganya semangat juga berarti konsistensi dalam diri kita
telah muncul. Selain itu, mimpi memang butuh visualisasi. Sekedar membayangkan terkadang
membuat kita kesulitan membayangkan diri kita akan seperti yang ada di mimpi
tersebut. (tapi percayalah jika kita benar-benar menginginkan sesuatu kita
tidak akan pernah melupakannya).
Target
yang akan dicapai memang hendaknya diiringi dengan konsistensi dan keteguhan
niat untuk menggapainya saat semester berjalan nanti, karena resolusi tanpa
konsistensi adalah sebuah dosa. Dosa karena telah menghianati diri sendiri yang
saat awal semester dengan gigih mengudarakan kata resolusi. Sedangkan resolusi
yang disejajarkan dengan konsistensi adalah keberhasilan. Keberhasilan yang
tentu tidak diukur dengan sejauh apa kita mencapai target, namun sejauh apa
kita berusaha mencapainya. Karena hanya Tuhan yang akan meloloskan keinginan
kita setelah usaha dan doa telah maksimal terlaksanakan.
Semester
baru dan tahun baru tak ubahnya seperti lembaran baru, namun tetap berada di
buku yang sama, yaitu buku kehidupan masing-masing. Jangan biarkan masa lalu
yang kelam menguap, biarkan ia mengendap dan menjadi bagian tak terpisahkan
yang akan membuat kita selalu belajar dari kesalahan dan tentu saja belajar
untuk tidak mengulanginya lagi.
Tak
ada yang salah dengan resolusi. Namun semoga kita termasuk orang yang konsisten
dalam mengejar target hidup kita. Semester baru sudah mulai kita tapaki. Ke-kurangberhasil-an
semester lalu harus ditinggalkan dengan semangat mengejar keberhasilan di
semester baru. Semoga semester yang baru adalah berkah yang semakin besar untuk
siapapun. Selamat menikmati paruh pertama 2013 dengan semangat berubah
progresif, mahasiswa.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusfoto dikasi link sumber loh, kak :p
BalasHapus