Selamat Datang, Welcome, Bienvenidos,Benvenuto, Bem-vindo, Willkommen, MarHaban, Hos geldiniz...

Kamis, 29 Desember 2011

HMJ IESP SUKSES(I) SIAPA PEDULI

Telah menjadi fakta tak terbantahkan bahwa (hanya) kurang dari setengah dari surat suara yang tersedia yang sah menjadi dukungan untuk calon ketua HMJ IESP UNDIP 2011. Eko Suryanto selaku panitia suksesi HMJ IESP mengungkapkan, dari 450 surat suara yang disediakan panitia, hanya 168 surat suara yang masuk. Apatisme mahasiswa mutlak disalahkan beberapa kalangan dalam hal sedikitnya surat suara yang masuk, pun sedikitnya mahasiswa yang menghadiri kampanye dialogis calon ketua HMJ IESP.

Kurangnya pendekatan personal dan persiapan acara ditengarai berkontribusi terhadap kurang pedulinya mahasiswa dengan  suksesi HMJ-nya sendiri. “Mungkin panitianya agak kurang siap. Tahu sendiri, acaranya molor dari dijadwalkan jam 9, mulainya jam 11,” tukas Noor Said, mahasiswa IESP 2010.



Sedangkan Dwi Rahmayani, mahasiswa IESP 2010, menunjuk kurang siapnya panitia sebagai penyebab rendahnya antusiasme mahasiswa dalam acara suksesi. “Panitianya Kurang siap,” tegasnya. Ia menambahkan keterlambatan yang terjadi di acara kampanye dialogis dan pencoblosan menunjukkan kurang siapnya panitia tersebut.

Rendahnya jumlah suara yang masuk juga cukup “dibantu” dengan sedikitnya kontribusi mahasiswa angkatan atas (2008) serta mahasiswa baru (2011) dalam pemilihan calon ketua HMJ. Padahal, tahun inilah tonggak baru sejarah HMJ IESP dibentuk. Tahun inilah perubahan mendasar HMJ IESP terjadi. Dimana tidak ada lagi istilah “reguler”, semua lebur menjadi keluarga besar Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan. Nyatanya,  tak sampai separuh mahasiswa ingin terlibat dalam penciptaan sejarah baru.

M. Anas, ketua panitia suksesi HMJ IESP 2011 menyesalkan apatisme mahasiswa dalam urusan organisasi, termasuk apatisme panitia suksesi sendiri.  Anas mengungkapkan, “Kurang peka, kurang perhatian. Cuma beberapa panitia yang membantu, yang aktif.” Ia menambahkan, walaupun panitianya sedikit, pengurus HMJ seharusnya peka terhadap pekerjaan yang menjadi tanggung jawab bersama seperti suksesi.

Ini juga yang menjadi hambatan utama dalam penyelenggaraan suksesi. “Urusan teknik itu gampang,  membuat surat gampang. Tapi ya itu saja, karena panitia dan pengurusnya ada beberapa yang kurang peka. Seandainya saya butuh bantuan, mereka tidak ada, jadi saya yang yang menjalankan.” Tegasnya. Lagi-lagi apatisme mahasiswa dikambinghitamkan.

Melirik HMJM
Hal berbeda akan didapati jika melihat acara suksesi yang diadakan HMJ Manajemen reguler 1 (HMJM). Pemaparan visi misi calon ketua HMJM diadakan di gedung A Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) UNDIP. Jika kampanye dialogis IESP dihadiri pembantu dekan III FEB, Edy Yusuf Gunanto, kampanye dialogis HMJM dihadiri ketua jurusan manajemen, Suharnomo. Hal ini juga disinggung  Edy Yusuf dalam sambutannya di acara kampanye dialogis IESP. Menurutnya, ketua jurusan seharusnya mengetahui acara yang diselenggarakan mahasiswa jurusan yang bersangkutan.
Antusiasme mahasiswa manajemen pun terlihat lebih tinggi dibandingkan mahasiswa IESP jika dilihat dari jumlah mahasiswa yang mengikuti acara pemaparan visi misi. Dalam pemaparan visi misi, juga tampak komunikasi yang lebih “hidup” antara calon ketua dengan mahasiswa lainnya yang bertanya maupun memberi saran.

“Kemenangan” Arianto
Rangkaian acara suksesi telah lengkap dengan hasil perhitungan suara dari ketua HMJ IESP. Pada hasil perhitungan suara, perolehan suara Arianto dari reguler 1 berhasil mengungguli “lawannya”, Janwar, wakil dari reguler 2. Dengan begitu, hampir bisa dipastikan Arianto akan memegang kendali HMJ IESP, hasil lebur antara reguler 1 dan reguler 2, untuk periode 2011/2012. Banyak pihak sudah memprediksi hal ini mengingat jumlah mahasiswa reguler 1 lebih banyak daripada mahasiswa reguler 2.
Sebelum suksesi, berbagai kalangan percaya tidak akan mudah menggabungkan secara perilaku dan mental antara reguler 1 dan reguler 2. Namun tak selayaknya feodalisme ini terjaga. Ketua panitia suksesi HMJ IESP 2011, M. Anas berharap ketua yang baru akan membawa sinergi antara reguler 1 dan reguler 2 di tubuh HMJ baru, dimana tidak ada lagi pemisahan antara reguler 1 dan 2. Ia juga berharap panitia suksesi mendatang dapat memperbaiki kesalahan-kesalahan panitia sekarang.
Sedangkan Mudas Perdana, ketua HMJ reguler 2 periode 2010/2011 berharap, ketua HMJ yang baru bijak dalam memenuhi kebutuhan mahasiswa jurusan IESP, mengembangkan potensi akademik dalam bentuk organisasi, dan menciptakan kader IESP yang lebih hebat.
Apatisme memang masih terpupuk ditengah hirup pikuk suksesi HMJ IESP. Namun bagaimanapun keadaannya, pemilihan ketua baru HMJ IESP telah berlangsung. Sejarah baru telah tercipta. Ketua HMJ yang baru diharapkan mampu membawa angin segar untuk HMJ IESP. Sinergi dan pemusnahangap antar reguler adalah tugas wajib. Tak perlu malu belajar dari organisasi lain demi kebaikan. Yang baik biar terpupuk, yang buruk biarkan lapuk

Tidak ada komentar:

Posting Komentar